Posting ini hanya berdasarkan pengetahuan dari pengalaman kami yang sangat sedikit, jika memang di tempat lain terdapat perbedaan, mohon untuk disesuaikan saja. Bukan bermaksud menyudutkan petani/produsen baglog. Untuk apa..? Hitungan yang akan kami sampaikan ini pun hanya menjadi salah satu referensi saja, semua harus disesuaikan dengan harga di masing-masing daerah. Ini hanya untuk memberikan gambaran berapa biaya produksi untuk membuat baglog.
0 Comments
Menurut analisa data nutrien terkini, jamur mengandung beberapa nutrien penting seperti copper, potassium, folate, dan niacin. Menurut hasil riset yang dilakukan di California Amerika ini, dari 7 jenis jamur yang teliti yang diambil dari outlet ritel di seluruh negara, seperti jamur kancing putih, jamur cyster, shiitake, enoki, portabella, crimini dan maitake.
Sebagian besar jamur dianalisa dalam keadaan mentah. Tapi jamur kancing putih yang umum digunakan dalam resep juga dianalisa sesudah ditumis dan dimasak dengan microwave untuk menilai kadar nutrien yang tertinggal setelah dimasak. Jamur portabella dianalisa sesudah di grill dan jamur shiitake dianalisa sesudah ditumis. Kebanyak nutrien ditemukan tetap bertahan ketika di masak.Semua jamur mengandung copper dalam jumlah bermakna. Cooper membantu tubuh memproduksi sel-sel darah merah dan mendorong berbagai reaksi kimia yang penting untuk kesehatan manusia. amur juga mengandung potassium dalam jumlah bermakna. Potassium adalah sejenis mineral yang membantu tubuh mempertahankan irama jantung yang normal, keseimbangan cairan, fungsi otot dan fungsi saraf. Dua pertiga cup irisan jamur portabella yang di grill mengandung jumlah potassium yang sama dengan kandungan dalam sebuah pisang ukuran sedang. Sumber: ARS. USDA/NUTRIENT DATA (Majalah Aura) Jakarta, Ada berbagai macam jenis jamur, mulai dari yang bisa dikonsumsi sampe yang memabukan bila dikonsumsi. Jamur mengandung beberapa protein dan sumber antioksidan yang bisa mencegah kerusakan sel. Bagaimana membedakannya?
Banyak penelitian yang telah mendukung penggunaan jamur terkait sifat pengobatannya seperti sifat anti-radang, antibakteri, antivirus dan meningkatkan kekebalan. Di samping manfaat kesehatnnya, risiko dari mengkonsumsi jamur juga tetap ada. Tidak semua jamur diciptakan sama. Empat jenis jamur yang sangat baik untuk kesehatan dan lezat sebagai hidangan antara lain: 1. Shiitake Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa jamur beraroma ini memiliki sifat anti-tumor, penurun kolesterol, dan antivirus. Shiitake segar dan kering lebih baik. 2. Enoki Jamur yang ramping, ringan, dan beraroma ini memiliki efek anti-kanker dan meningkatkan kekebalan. 3. Maitake Juga dikenal sebagai ayam hutan. Jamur ini nampaknya memiliki sifat anti-kanker, antivirus, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Juga dapat mengurangi tekanan dan gula darah. 4. Tiram Lebih murah mahal dan kurang beraroma dibandingkan shiitake, jamur ini juga dapat memberikan perlindungan terhadap kanker. "Jamur kancing memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi tidak seperti manfaat kesehatan seperti yang ditemukan pada jamur Asia," kata Andrew Weil, MD, pendiri dan direktur Arizona Center for Integrative Medicine di University of Arizona Health Sciences Center yang suka berburu jamur karena rasa dan manfaat kesehatannya, Senin (24/10/2011). Weil mengatakan bahwa jamur kancing mengandung zat alami yang disebut agaritines yang menurut penelitian dapat meningkatkan risiko tumor pada hewan. Beberapa jenis jamur berpotensi mengandung sejumlah kecil karsinogen atau zat penyebab kanker. Sebagai contoh, acrylamides, jamur yang terbentuk ketika makanan tertentu dimasak pada suhu tinggi dapat menyebabkan tumor pada tikus. Jamur ini juga ditemukan pada kentang goreng. "Banyak orang mengatakan bahwa tak apa-apa makan jamur kancing dalam jumlah sedang. Tapi harus dimasak sampai matang. Dikukus atau dipanggang adalah yang terbaik. Proses memasak akan merusak racun alami. Sebaiknya jangan memakan jamur mentah-mentah, baik yang liar atau dibudidayakan," kata Weil. "Jamur menawarkan begitu banyak hal yang baik bagi tubuh. Jamur adalah sumber protein yang baik serta menghasilkan sejumlah besar antioksidan seperti selenium yang membantu mencegah kerusakan sel. Jamur juga mengandung tembaga, mineral yang membantu produksi sel darah merah," kata Marjorie Nolan, MS, RD, ahli gizi di New York dan juru bicara American Dietetic Association. Nolan menyarankan kepada orang yang tidak suka pisang untuk mencoba jamur Portobello. Jamur jenis ini memiliki kalori lebih banyak dan kalium lebih sedikit dari pisang. Jamur Criminis sangat tinggi kandungan vitamin B12-nya, vitamin yang sering ditemukan pada produk hewani. Secara umum, jamur merupakan sumber vitamin B yang baik, bebas kolesterol dan sangat rendah lemak. Dinding sel jamur cukup keras, sehingga sulit bagi sistem pencernaan untuk memperoleh semua nutrisi di dalamnya. Jamur seringkali juga mengandung senyawa kimia yang mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi. Pemasakan yang cukup akan menghancurkan dinding sel yang keras, menonaktifkan unsur anti pencernaan, menghancurkan racun, juga membuat rasanya jauh lebih enak. Beda Jamur di Toko, Petani dan Alam Liar Kandungan nutrisi jamur dapat sangat bervariasi tergantung tempat tumbuhnya. Jamur yang dijual di supermarket mungkin bersumber dari berbagai penjual, sehingga jamur yang tersedia minggu ini mungkin berasal dari daerah yang berbeda dari yang dijual minggu lalu. Sebaiknya berbelanjalah langsung dari para petani yang sama. Dengan begitu, pembeli akan tahu bahwa jamur yang dikonsumsi berasal dari tanah yang sama. Beberapa orang bahkan lebih suka untuk menemukan jamur mereka sendiri di alam. "Pencari jamur pasti lebih populer hari ini," kata 'Wildman' Steve Brill, pemimpin kelompok pengumpul jamur di Negara Bagian New York selama hampir 30 tahun. Mencari jamur bukannya tanpa risiko. Tentu saja ada jenis jamur yang beracun, bahkan mematikan. The North American Mycological Association yang telah melakukan pelacakan keracunan jamur selama lebih dari 30 tahun menerima rata-rata satu laporan kematian akibat jamur setiap tahunnya. Namun pada tahun 2009, ada empat orang yang meninggal setelah makan jamur mengandung racun yang disebut amatoxin. Brill mengatakan bahwa menyentuh jamur beracun tidaklah berbahaya. Tetapi ia sangat menyarankan agar hanya memakan jamur yang dapat diidentifikasi dengan pasti 100% dan tidak boleh dimakan mentah. "Ketika saya mencoba jamur spesies baru untuk pertama kalinya, saya biasanya menumisnya dalam minyak zaitun atau minyak biji anggur untuk memperkuat rasa dan tekstur. Banyak jamur berdaging tebal yang dapat dipanggang di atas arang dan dipoles dengan saus rendah lemak. Selain dipanggang, direbus dalam kaldu, dan digoreng bersama sayuran adalah cara yang bagus untuk menyajikan hidangan jamur yang lezat," kata Will. Jamur Ajaib Ada juga jamur yang dimakan bukan untuk kandungan gizinya tetapi karena kandungan bahan kimianya. Jamur ini disebut jamur ajaib, jamur yang mengandung zat halusinogen yang disebut psilocybin. Dalam satu kajian yang dipublikasikan dalam Journal of Psychopharmacology, para peneliti di Johns Hopkins melaporkan bahwa dosis tunggal psilocybin dapat menyebabkan peningkatan sifat keterbukaan, yaitu karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan imajinasi, kreativitas, perasaan, dan ide-ide abstrak. Para penulis penelitian kemudian berpendapat bahwa psilocybin mungkin bermanfaat mengobati depresi dan kecemasan, tetapi akan memakan lebih banyak riset untuk mempelajari cara kerjanya. Meskipun demikian, psilocybin sebenarnya adalah ilegal. Drug Enforcement Administration (DEA) di AS mengklasifikasikannya sebagai zat yang berpotensi tinggi disalahgunakan dan tidak diperbolehkan untuk penggunaan medis. Sumber: http://massaidi.blogspot.com/2011/10/manfaat-jamur-untuk-keperluan-medis.html JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah putih. Dan hal ini, menurut direkturInstitute of Herbal Medicine Douglas Schar, sangat baik untuk melawan infeksi. Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:
Turunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu, makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi. Sumber kalium. Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung jantung. Lawan radikal bebas. Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Kurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah. Cegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat aktivitasaromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari. Atasi flu. Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor. (IK/OL-5) Sumber: http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/01/17/2040/3/Enam-Manfaat-Jamur-untuk-Kesehatan Agaricus blazei Murill (ABM) yang dikenal dengan jamur dewa, merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk obat, misalnya untuk diabet, hipertensi, dan kanker. Jamur dewa mengandung senyawa beta glukan, ergosterol, terpenoid, lectin, dan protein glukan. Senyawa- senyawa ini berpotensi sebagai antikanker. Oleh karenanya perlu dikembangkan untuk pengujiaan kemampuan antikanker ekstrak jamur dewa ini pada sel kanker serviks. Hasilpenelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan khususnya dan masyarakat secara umum dalam alternative dalam pengobatan menggunakan obat tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antikanker ekstrak jamur dewa pada sel kanker serviks yaitu dengan uji sitotoksitas, uji kinetika prolifersi sel, dan uji apoptosis. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui bagaimana implikasi hasil penelitian sebagai bahan penyusunan bahan bacaan seri obat tradisional antikanker Penelitian ini menggunakan rancangan ekperimental. Ekstrak jamur dewa diperoleh dari hasil ekstraksi secara maserasi dan perkolasi dengan pelarut etanol 50%. Konsentrasi yang digunakan 0 µg/ml (kontrol), 200 µg/ml, 400 µg/ml, 600 µg/ml, 800 µg/ml, dan 1000 µg/ml Pengamatan yang dilakukan adalah uji pendahuluan pewarnaan Hematoxilen dan Eosin adalah pengamatan pewaranaan sel yang mengalami pembelahan yang ditandai dengan pemanjangan sel dan jumlah inti sel dalam satu sel. Uji sitotoksik yaitu menggunakan metode MTT assay yang akan mendapatkan nilai IC50. Uji kinetika proliferasi sel (menggunakan uji doubling time) dilakukan dengan menggunakan metode MTT assay dengan perlakuan waktu inkubasi yang berbeda, dibandingkan dengan kontrol sel. Uji apoptosis dilakukan dengan pengecatan akridin-etil bromide (double staining). Pengujian dilakukan pada kultur sel HeLa. Data dianalisis menggunakan Anova dilanjutkan LSD dan Regresi linier untuk mnedapatkan nilai IC50 untuk uji sitotoksik, uji t-test untuk uji kinetika proliferasi sel, dan analisis deskriptif untuj uji pendahuluan pewarnaan H&E dan uji apoptosis Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jamur dewa mempunyai aktivitas dalam penghambatan pertumbuhan sel pada 200 µg/ml, dengan IC50194,44 µg/ml. Ekstrak tersebut juga mampu menurunkan proliferasi sel serta memacu terjadinya apoptosis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrakjamur dewa mempunyai kemampuan sebagai antikanker sel kanker serviks dengan menghambat pembelahan sel dan memacu apoptosis serta dihasilkan buku bacaan seri obat tradisional antikanker. Bertitik tolak dari penelitian ini, disarankan penelitian lanjutan dengan menggunakan parameter yang lainnya serta dilakukan dengan menggunakan sel kanker sesungguhnya. Sumber: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/14417 Tips 1 Penyiapan serbuk gergaji Serbuk kayu/gergaji yang umum digunakan dalam budidaya jamur tiram putih adalah : - Kayu sengon laut - Kayu mahoni - Kayu nangka/mawar - Kayu kampung - Kayu meranti WARNING, Jangan menggunakan kayu yang bergetah seperti KAYU CEMARA, DAMAR, PINUS Tips : - Budidaya yang termudah adalah menggunakan serbuk gergaji dari kayu sengon laut - Letakkan kayu di lokasi yang terlindung, sebaiknya jangan kena hujan, karena nanti akan kesulitan dalam menentukan kadar air - Serbuk gergaji jangan langsung digunakan, tapi timbun dahulu selama kurang lebih 3 minggu - Pada saat ditimbun, campur lah serbuk gergaji dengan kapur dengan perbandingan: 20 kg serbuk gergaji ditabur sekitar satu genggam kapur. - Tujuan menaburkan kapur adalah untuk mengatur ph dari serbuk gergaji - Ada baiknya tetap di cek ph sekitar 7. - WARNING, jika ph sampai 8 atau lebih 90% akan menyebabkan kegagalan Trik : - Ukuran serbuk gergaji yang kasar dan halus menentukan jumlah. - Sebaiknya pilih ukuran serbuk gergaji yang halus karena lebih mudah dalam pengaturan kadar air, dan juga berat yang didapat biasanya lebih banyak. - Sebaiknya sesedikit mungkin biaya dikeluarkan untuk serbuk gergaji, idealnya memang budidaya jamur adalah memanfaatkan limbah serbuk gergaji. - Biasanya di daerah Malang dan sekitarnya, harga serbuk gergaji jika beli curah dalam satu truknya sekitar Rp.1.200.000. Dan bisa menghasilkan kurang lebih 4000 baglog. Berarti biaya per baglog untuk serbuk gergaji adalah Rp.300,- - WARNING : JANGAN DIBELI JIKA DI KURS KAN KE BAGLOG HARGA DIATAS Rp.500,- Kecuali harga jamur tiram di daerah Anda lebih dari Rp.12.000 /kg di tingkatan petani. - Umumnya dari satu truk curah, bobot serbuk gergaji dengan kadar air normal adalah sekitar 4-5 ton. - Lebih menguntungkan membeli serbuk gergaji dalam zak (pakan ternak). Berat rata-rata per zak nya 20kg. Satu truk bisa membawa hingga 250 zak lebih. Tips 2 Membuat campuran media baglog Setelah serbuk gergaji cukup waktu, dibuatlah campuran media baglog. Referensi campuran antara lain : - Serbuk gergaji 100kg - Tepung jagung 10 kg - Dedak/bekatul 10 kg - Pupuk sp 36 0.5kg - Gip 0.5 kg - air 50 - 60% Referensi lain : - Serbuk gergaji - 5 - 15% bekatul - 2% kapur - 2 % gips - air 65 % Cukup sederhana ternyata.. Kalau campuran kami : - 100 kg serbuk gergaji - Bekatul 9kg - 15kg - Opsional tepung jagung 5kg kalau memungkinkan - Kalsium 1 kg - Gula (kemudian dilarutkan) 0.5kg TIPS NOTE : Bekatul dan tepung jagung adalah nutrisi media. Ukurannya sangat tergantung jenis stren dari jamur tiram putih yang ingin dibudidayakan. Untuk daerah dingin (suhu rata2 di bawah 25derajat C) memungkin kan untuk menambah nutrisi hingga 15-20%, tetapi untuk budidaya di daerah panas (diatas 29derajat C) sebaiknya maksimal menggunakan nutrisi 10%. Karena bibit jamur sangat rentan terhadap bakteri termofilik. Trik - Usahakan campuran tercampur dengan homogen dan merata - Gunakan plastik roll polipropilen 0.05 x 18cm yang dipotong2 per 35cm - Kadar air jangan terlalu tinggi - Berat baglog rata-rata sebelum di steam untuk ukuran ini adalah 1350gram - Lokasi pencampuran usahakan yang higienis. - Sehari sebelum digunakan mencampur, ada baiknya di sterilisasi menggunakan formalin Tips 3 Sterilisasi media baglog Media yang telah dikemas dalam bentuk baglog, selanjutnya harus disterilkan. Sterilisasi media biasanya dengan dikukus atau di uapkan hingga suhu dalam media baglog mencapai 100 derajat C. Cara 1 Diuapkan langsung menggunakan drum - Susun baglog di dalam drum (biasanya berkapasitas 60 baglog) - Uapkan hingga suhu mencapai 90 - 100 derajat C- Setelah suhu tercapai, biarkan konstan selama 3 - 4 jam - Untuk ekonomisnya gunakan kayu bakar yang bisa dibantu dengan batu bara, lalu di blower dengan kipas angin. - Bisa juga menggunakan kompor minyak tanah, tetapi sekarang karena konversi ke gas LPG, penggunaan kompor minyak tanah menjadi kurang ekonomis. - Biarkan mendingin hingga suhu di kisaran 50 derajat, baru dipindahkan ke ruang inokulasi Cara 2 menggunakan ruang steam (steamer) - Susun baglog secara berdiri (vertikal) - Jika disusun horizontal (tidur) kepadatan baglog harus bagus dan isi steamer harus penuh. - JIKA KEPADATAN KURANG JANGAN DISUSUN TIDUR, SOALNYA BAGLOG BISA RUSAK (Oleh tekanan uap panas ) SAAT PROSES STERILISASI. - Uap panas di alirkan ke dalam steamer menggunakan boiler - Penggunaan boiler ini untuk menghasilkan uap panas dengan optimal dengan penggunaan bahan bakar yang ekonomis TRIK : - Jangan lupa menutup ujung media baglog dengan plastik sebelum dikukus. - Pastikan suhu media (termometer tertancap ke baglog) telah mencapai 100 derajat C - Media baglog yang matang (cukup dikukus) diindikasikan dengan warna yang lebih gelap dari pada sebelum dikukus - Lama proses sterilisasi jika menggunakan steamer atau drum ini berkisar antara 10 - 14 jam. - Jika menggunakan autoclaf lama sterilisasi biasanya hanya memakan waktu 6 jam Keterangan mengenai boiler lebih lanjut dapat dilihat dalam link berikut ini : http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Boilers%20and%20thermic%20fluid%20heaters%20(Bahasa%20Indonesi.pdf Tips 4 Inokulasi Media Baglog yang telah disterilisasi dalam steamer diletakkan dalam ruang inokulasi Yang PERLU diperhatikan : - Perletakan baglog jangan ditumpuk terlalu tinggi, maksimal 3 tumpuk saja. - Ruang inokulasi harus bersih sekali, sangat rapat, bahkan tidak boleh ada udara masuk. (sebaiknya sih diberi Air Conditioning AC). - BAGLOG SUDAH CUKUP DINGIN SAAT DI INOKULASI - WARNING, baglog yang masih bersuhu diatas 50 derajat akan beresiko mati jika diinokulasikan bibit jamur Bahan yang perlu disiapkan saat inokulasi bibit jamur tiram :
Langkah inokulasi:
- Tingkat keberhasilan inokulasi sangat tergantung ketelitian, kebersihan ruang inokulasi sterilnya tangan dan kaki, dan dekat dengan nyala api bunzen - Inokulasi yang baik biasanya akan memunculkan bibit jamur berupa seperti mengapas - Dalam waktu kurang lebih 10 hari, mizelium telah mencapai hampir 50%. - Setelah di inokulasikan, letakkan media baglog dalam rak-rak inkubasi boleh dalam posisi vertikal atau horizontal mana saja yang lebih menghemat tempat. - Rak inkubasi hendaknya bersih, terletak dalam ruangan yang tidak terlalu terang - Setelah 10 hari boleh dilakukan sirkulasi udara, atau langsung saja dilakukan pemindahan ke kumbung Tips 5 Inkubasi Setelah proses inokulasi selesai, baglog yang telah disuntikkan bibit jamur tiram putih dipindahkan ke ruang inkubasi.
Tips 1. Inkubasi area haruslah tempat yang benar-benar bersih. Untuk memastikannya, sebaiknya sterilkan ruang inkubasi dengan menyemprotkan formalin 2% di sekitar rak inkubasi. 2. Pada awal perletakan baglog di rak inkubasi, sebaiknya tidak terlalu banyak cahaya dan sirkulasi udara. 3. Tapi setelah kurang lebih 1 minggu - 10 hari, tambahkan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup. 4. Tempat rak inkubasi sebaiknya bersuhu kamar rata-rata 25 derajat C - 28 derajat C. Jika suhu pada ruangan inkubasi terlalu tinggi diatas 32 derajat C, biasanya terlalu beresiko dan dapat menyebabkan kegagalan tumbuh miselium. Hal ini disebabkan pertumbuhan miselium sangat rentan terhadap bakteri thermofilik. 5. Pemindahan baglog dari ruang inkubasi ke kumbung/mushroom house sebaiknya dilakukan saat miselium telah mencapai lebih dari 30% Sumber: http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2009/05/tip-dan-trik-budidaya-jamur-tiram-putih.html http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2009/06/tip-dan-trik-budidaya-jamur-tiram-putih.html http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2009/06/tip-dan-trik-budidaya-jamur-tiram-putih_03.html http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2009/06/tip-dan-trik-budidaya-jamur-tiram-putih_04.html http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2009/07/tip-dan-trik-budidaya-jamur-tiram-5.html Dalam membuat PDA / Potato Dextrosa Agar atau F0, yang perlu diperhatikan dengan benar adalah pemilihan indukan jamurnya. Ini untuk meningkatkan probabilitas keberhasilannya. Indukan yang dipilih harus diyakinkan jenisnya agar tidak tertukar pula. Misalnya jika kita ingin membuat PDA jenis florida, harus yakin jamur yang dipilih adalah jenis tiram putih florida. Indukan jamur yang dipilih adalah :Masih ukuran muda. Biasanya spora yang terdapat pada jamur ukuran muda masih banyak sehingga cepat menghasilkan miselium
Biasanya untuk memperoleh spora yang banyak, jamur tadi disobek dari atasnya hingga mendekati gagangnya. Bagian yang diambil untuk indukan PDA terletak di antara gagang tersebut seperti yang ditandai pada foto berikut: Dalam mengambil indukan untuk PDA ini, tangan harus bersih dengan disemprot alkohol terlebih dahulu. Silet yang akan digunakan juga harus steril dan dipanaskan pada api bunzen hingga merah. Jika pemilihan bagian jamur untuk PDA ini tepat, maka InsyaALLAH probabilitas dalam membuat PDA akan tinggi keberhasilannya. Hal ini diindikasikan dengan menyebarnya miselium, walau baru berumur 5 hari saja. Sumber: http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2010/03/memilih-indukan-jamur-untuk-pda-f0.html
Jika indukan F0/PDA berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah menurunkan
bibit tersebut ke F1.Tujuannya adalah untuk memperbanyak biakan bibit. Bahan utama yang akan digunakan adalah biji-bijian/ dalam hal ini jagung. Syarat biji jagung yang bisa digunakan adalah sebagai berikut : - masih baru (baru dipanen) bukan yang berumur lamaaa - Bagus kondisinya, hanya mengandung sedikit biji inti yang rusak - Tidak ada atau hanya sedikit kontaminasi - tidak ada jamur dan tidak ada hama - Tidak lebih dari 12% kelembaban Cara membuat media F1 dengan jagung adalah sebagai berikut:
Bersihkan kotak tempat inokulasi, dan sterilkan dengan menyemprotkan alkohol. Lalu masukkan media F1 dan F0 untuk menyuntikkan bibit.Bersihkan tangan dengan menyemprotkan alkohol. Nyalakan bunzen api, lalu ambil botol F0, semua proses harus dekat dengan api untuk menjamin sterilisasi. Panaskan stik stainlessteel (ose/inokulum) yang akan digunakan untuk mengambil bibit dengan api bunzen sehingga memerah. Lalu setelah agak mendingin, masukkan ke botol F0 dan ambil cuilan/potongan bibit F0, tutup segera botol F0 lalu buka tutup media F1. Masukkan potongan bibit F0 tadi ke dalam media F1. Tutup segera. Ingat!!!, seluruh proses harus dekat dengan api bunzen. Potongan bibit F0 tadi tidak boleh menyentuh apapun sebelum dimasukkan ke media F1.Tutup botol F1 dengan segera dengan kapas, lalu tutup juga dengan koran diberi karet. Koran yang digunakan untuk penutup botol juga harus dalam keadaan steril.. Dengan kata lain, juga diikutkan waktu proses sterilisasi steam tadi. Beri label, untuk menandai waktu pemberian bibit. Miselium akan menyebar penuh dalam waktu 10-15 hari. Botol harus disimpan di tempat yang bersih. Bisa juga disimpan di lemari pendingin. Sebagai catatan : Indukan F1 ini bisa diturunkan ke F2 yang medianya memiliki takaran campuran 1 jagung, 2 bekatul, 6 serbuk gergaji yang lalu dimasukkan ke dalam botol dan selanjutnya dilakukan proses sterilisasi menggunakan autoclave. Untuk indukan F1 dan F2 yang telah jadi ditandai telah menyebarnya miselium, bisa digunakan sebagai bibit yang akan diinokulasikan ke baglog dalam budidaya jamur tiram putih. Sumber: http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2010/03/memperbanyak-indukan-bibit-ke-f1.html Posting kali ini kami akan menjelaskan sedikit sepanjang pengalaman dan pengetahuan kami mengenai pembuatan bibit jamur tiram. Bibit utama F0 yang langsung diturunkan atau diambil dari spora jamur langsung sering disebut dengan PDA. Dari satu botol PDA ini bisa menghasilkan sekitar 30 botol F1Dari satu botol F1 bisa menghasilkan sekitar 50-70 botol F2Dari satu botol F2 bisa menghasilkan 40 bagog jamur tiram putih..Kalau diurut, jika kita berhasil membuat satu saja botol bibit PDA jamur tiram putih.., kita bisa menghasilkan 30 botol F1 untuk menjadi 1500 botol F2 yang bisa menghasilkan 60.000 baglog jamur tiram putih.. Subhanallah... Jadi memang, jangan takut gagal dalam membuat PDA.., jika dalam membuat 20 botol PDA ada yang berhasil cuma 1 saja.., maka kita sudah bisa membuat pabrik jamur yang menghasilkan 60.000 baglog jamur tiram putih.. luar biasa bukan...??????? Ok.. Sekarang apa aja yang perlu disiapkan...?? Bahan: 1. Kentang dalam kondisi baik.. mulus, tidak ada bintik banyak, tidak ada noda busuk.. pokoknya yang paling bagus. Dibutuhkan 200 gram saja. 2. Dextrosa sebanyak 20gram. Dextrosa ini dapat dibeli di apotek, atau di toko laboratorium. Harganya di Malang sekitar Rp.50.000 per kg. 3. Agar powder.. pilih yang bening. Dibutuhkan sebanyak 20 gram saja.
4. Air sebanyak 1 liter. Gunakan air steril, air destilasi. Bisa dengan membeli air mineral kemasan yang kualitas baik. 5. Kapas steril dan plastik tutup secukupnya. Langkah membuat cairan PDA : 1. Kupas dengan baik kentang, lalu potong berbentuk kubus kecil2 dengan ukuran sekitar 1cm3. Timbang sehingga didapat sekitar 200 gram. 2. Cucilah kentang hingga bersih, lalu rebuslah kentang menggunakan air tadi sebanyak 1 liter air selama kurang lebih 20 menit. 3. Ambillah air rebusan tadi dan saring sebersih mungkin masukkan ke gelas ukur, dan tambah dengan air steril sehingga jumlah air menjadi pas 1 liter kembali. 4. Campurlah dalam cairan tadi 20 gram dextrosa dan 20 gram agar powder lalu aduk dengan merata dengan kecepatan normal sehingga benar-benar larut dengan baik. 5. Campuran tadi adalah cairan PDA. Masukkan cairan PDA ini di botol pipih setinggi 50-100 mm saja. Lalu tutup dengan menggunakan kapas steril dan kemudian tutup dengan plastik dan diberi karet hingga benar-benar rapat. Catatan : botol yang dipilih adalah botol pipih seperti bekas botol madu/ atau botol whiski ukuran kecil. sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus botol dengan air mendidih selama kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat bibit PDA, kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan bahan adalah syarat utama dalam menunjang keberhasilannya. 6. Setelah itu langkah selanjutnya adalah kita mensteril cairan PDA dalam botol tadi menggunakan Autoclave selama kurang lebih 30menit-45menit dalam suhu 120 derajat C. Bagi kita yang mungkin kebanyakan tidak memiliki autoclave, bisa menggunakana panci presto bertekanan. Lama sterilisasi media dalam panci presto adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan uap bertekanan yang ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih 45menit-60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril betul. 7. Setelah itu, jangan langsung dibuka, biarkan mendingin hingga kurang lebih 37 derajat C. Keluarkan botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar cairan bisa melebar dengan tujuan memperbanyak area media. Catatan, pokoknya dalam meletakkan tidur ini, jangan sampai cairan mencapai mulut botol. Jika cairan PDA agar tadi sudah mengeras, barulah siap untuk di Inokulasikan bibit yang didapat dari jamur langsung. Langkah Inokulasi PDA : Yang perlu disiapkan adalah : 1. Ruang inokulasi berupa tempat tertutup dan steril, kami membuatnya dengan kotak dari kayu ukuran 0,7mx2mx0,5m, atasnya diberi kaca. Kondisi dalam dilapisi dengan tripleks melamin putih agar bersih dan steril. 2. Jarum/gagang dari stainlesssteel 3. Bunsen atau kompor spirtus 4. Kapas steril 5. Pemantik api 6. Alkohol 7. Gelas steril Langkahnya adalah : 1. Semprot ruang inokulasi dengan alkohol hingga steril.. biarkan selama kurang lebih 20 menit. 2. Masukkan semua alat ke dalamnya. 3. Siapkan dan masukkan botol-botol PDA 4. Siapkan pula jamurnya.. Pilih jamur yang baik, kondisi yang muda, tidak basah, memiliki batang tunggal yang besar dan keras. kondisi yang putih bersih. 5. Nyalakan bunzen, lalu ambil jarum/ganggang stainless tadi dan panaskan ujung ganggang tadi di api bunzen hingga panas dan berwarna merah. Ini gunanya untuk mensterilkan dan membunuh kuman 6. Dinginkan ganggang dan letakkan pada gelas yang bersih dan steril. 7. Ambil jamur (o ia, sebelum inokulasi, semprot tangan dengan alkohol dengan merata hingga benar2 steril juga) sobeklah jamur menurut arah panjangnya, letak spora yang banyak kira-kira di dekat gagang tapi masih di tudungnya. 8. Menggunakan jarum/gagang tadi, ambil potongan kecil dari jamur seukuran kira-kira 2-3mm2. Pastikan mengambilnya menggunakan ujung jarum yang sudah benar2 steril tadi dan tidak menyentuh bagian luar dari jarum. 9. Ambil botol PDA dan dekatkan dengan api bunzen, perlahan bukalah kapas (semua proses harus dekat dengan api agar pasti kondisi free dari kuman dan bakteri), lalu masukkan cuilan jamur tadi ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas steril tadi dan juga dengan plastik dan diberi karet. 10. Sekali lagi karena penting!! SEmua proses harus dekat dengan api bunzen. Letakkan botol PDA yang sudah diinokulasi dengan jamur tadi di ruang yang steril, bersih.Periksa terus terhadap kontaminasi. Jika berhasil, maka bisa dilihat dalam waktu 3-4 hari saja yang diindikasikan dengan menyebarnya miselium putih di permukaan agar PDA.Jika miselium sudah merata seluruhnya selama kurang lebih 7 hari-10 hari, maka PDA sudah siap untuk diinokulasikan ke botol F1.Sekali lagi, tidak perlu kecewa jika proses ini gagal. Dalam membuat 10 botol, bisa jadi 1 saja sudah Alhamdulillah.. karena sudah bisa membuat pabrik jamur tiram putih. Sumber: http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2010/01/pembibitan-f0-atau-pda.html Salah satu faktor penting yang menentukan kualitas baglog jamur tiram adalah kualitas dari bibit jamur tiram putih. Bibit jamur yang baik nantinya akan menurunkan miselium jamur secara cepat dan berkualitas pula.Berikut ini sedikit tips yang perlu diperhatikan dalam menghasilkan dan juga menggunakan bibit jamur tiram putih agar menghasilkan baglog yang berkualitas. Bibit yang baik berasal dari indukan yang baik pulaTips pertama ini artinya kita harus benar-benar memperhatikan kualitas indukan yang nantinya akan digunakan untuk membuat PDA. Memang dalam mencari indukan ini agak sulit dan sedikit untung-untungan juga, karena kita hanya mengadalkan kasat mata saja. Harapannya memang indukan yang dipilih dalam membuat PDA itu mengandung spora jamur yang banyak sehingga PDA yang dihasilkan bisa tebal dan bagus miseliumnya. Tentang pembuatan bibit PDA ini bisa dilihat pada posting kami Pembibitan F0. Pengalaman kami dalam membuat PDA, dari beberapa botol PDA, kami benar-benar memilih PDA yang memiliki miselium tebal, seperti pada contoh foto berikut ini. Miselium yang tebal pada PDA ini nantinya jika diturunkan, InsyaALLAH akan menghasilkan bibit F1 dengan kualitas baik. Dan tentu saja selanjutnya dari kualitas bibit F1 yang baik akan menghasilkan bibit F2 dengan kualitas baik pula. Pada foto berikut tampak miselium pada PDA sebelah kiri kurang kuat, ini berarti indukan yang dipilih kurang memiliki spora yang kuat, sedang yang sebelah kanan tampak miselia tebal dan banyak, jadi PDA dari botol sebelah kanan yang dipilih untuk diturunkan ke F1. Pastikan dan catat turunan dari bibit yang ada Sebelumnya mari kita samakan persepsi dahulu. PDA kami sebut dengan F0, selanjutnya turunan PDA yaitu F1, turunan F1 disebut F2.Untuk menghasilkan baglog jamur yang baik, seyogyanya maksimal turunan ada di F2, memang jika kualitas F2 cukup baik, masih boleh diturunkan menjadi bibit F3, tetapi tetap sebaiknya terakhir turunan untuk menghasilkan baglog adalah bibit F2. Mengenai pembuatan F1 dapat dilihat di posting kami tentang pembibitan F1. Tingkat kekuatan atau kerapatan miselium akan semakin menurun jika bibit diturunkan. Jadi pada PDA, tampak miselium yang merambat pada media agar sangat rapat dan halus.. ini hanya kasat mata saja, tetapi juga bisa diamati dengan menggunakan mikroskop. Selanjutnya jika diturunkan ke F1, tingkat kerapatan miselia akan berkurang, demikian seterusnya. Pada foto berikut ini sama-sama menggunakan media jagung, tetapi pada foto bagian kiri adalah F2, sedang yang kanan F1. Jika diamati dengan benar, akan tampak miselia pada F2 sedikit lebih kasar dari yang F1 yang teramati halus dan lebih lembut (lebih rapat). Yang sering jadi pertanyaan, apakah bisa bibit F1 langsung diturunkan ke baglog. Menurut pengalaman kami jawabannya bisa, tetapi karakter tumbuh jamur pada awal kecil-kecil, bergerombol dan tipis, jamur baru tumbuh normal setelah panen ke-2. Gunakan media yang baik pada F2 Untuk membuat bibit F2 bisa menggunakan jagung, gabah, atau campuran gergajian. Dalam pengamatan kami, memang F2 yang menggunakan jagung perkembangan miselianya kuat, namun terkadang beresiko ketika di kumbung seringkali diganggu hama tikus. Tikus memakan bibit jagung yang terdapat pada baglog yang akhirnya menyebabkan baglog menjadi rusak. Bibit F2 yang menggunakan gabah dalam pengamatan kami kekuatan miselianya masih di bawah jagung, dan seringkali karena bentuknya lancip/tajam, beresiko menyebabkan plastik baglog menjadi lubang yang akhirnya memicu kontaminasi.Karena sebab-sebab tersebut, kebanyakan pebudidaya menggunakan media gergajian pada bibit F2 karena dirasa aman. Sebab kedua adalah, pada baglog media yang digunakan adalah media gergajian, jadi jika bibit F2 nya juga gergajian, maka lebih sesuai.Campuran F2 yang baik adalah menggunakan perband ingan jagung giling, bekatul, gergajian dengan 1:2:3. Ini adalah formula dengan nutrisi tinggi. Tingginya nutrisi ini akan teramati pada tebalnya warna putih miselia yang merambat. Kami sendiri untuk meyakinkan, terkadang menggunakan campuran konsentrat 1:2:1, walau resiko pembuatan cukup tinggi. Tetapi jika menggunakan autoclave dengan tekanan 2,5BAR selama 60 menit, InsyaALLAH tingkat kegagalan sangat rendah. Bagi kami, F2 yang baik juga harus padat, sehingga miselia yang terdapat dalam botol sangat rapat dan kuat, ini nantinya akan tampak jika diinokulasikan ke baglog, dalam 1botol F2 yang padat bisa menghasilkan 40baglog bahkan lebih. Baglog yang dihasilkanpun InsyaALLAH akan cepat membentuk miselia. Perhatikan waktu inokulasi yang tepatWaktu inokulasi bibit F2 ke baglog maksimal adalah 24 jam sejak dikeluarkan dari steamer. Suhu terbaik menurut pengalaman kami adalah di kisaran 38 derajat C atau masih agak hangat. Jika baglog sudah terlalu dingin saat diinokulasikan beresiko terhadap kegagalan. Lihat posting kami tentang inokulasi baglog. Perhatikan usia bibit F1 dan F2 Bibit bisa dikatakan kadaluarsa atau kualitasnya berkurang jika sudah lebih dari 2 minggu sejak miselia mencapai 100% pada botol. Menurut pengalaman, usia maksimal adalah 1 minggu sejak miselia mencapai 100%, lebih dari itu kekuatan bibit sudah berkurang karena termakan oleh bibit itu sendiri. Menurut pengalaman kami, bibit dengan usia yang masih muda, baru mencapai 100% memiliki kekuatan yang baik untuk digunakan pada baglog. Bahkan jika pada botol, miselia masih mencapai 90%, itupun sudah bisa digunakan dan bibit ini memiliki kekuatan yang baik. Syaratnya jangan digunakan seluruhnya, gunakan hanya 50% dari isi botol, lalu tutup kembali dengan rapat dan disimpan. Ketika sisa bibit miselia sudah penuh, langsung habiskan. Cara ini dapat digunaka apabila kita ingin segera menggunakan walau bibit belum mencapai 100%. Usia ini sangat penting untuk diperhatikan, dan juga bisa menjadi tips bagi Anda jika ingin membeli bibit jamur. ebaiknya jika membeli bibit, jangan yang kondisi sudah penuh, karena kita tidak tahu sudah berapa lama miselia tersebut penuh. Lebih baik bagi kita jika harus membeli bibit, yang kondisi rata-rata 70% atau 80% saja.
Kebersihan atau sterilnya ruang inokulasi Ini sangat penting, karena bisa jadi semua bibit sudah memiliki kualitas baik, tetapi karena ruang inokulasi kurang steril, malah bisa menyebabkan kegagalan. Karena itu baju yang kita gunakan pun sebaiknya baju khusus yang bersih, sebelum masuk ruang inokulasi, kita harus menyemprotkan tangan, kaki, baju kita dengan alkohol 70%. Dan dalam melakukan inokulasi, api pada bunzen juga harus diletakkan dekat dengan baglog untuk memastikan sterilisasinya. Sumber: http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2010/11/tips-tentang-kualitas-bibit-jamur-tiram.html |
Kampoeng Djamoeradalah Pusat Pelatihan Budidaya Jamur Arsip
May 2012
Kategori
All
E-book GRATIS!DILARANG KERAS untuk memperjualbelikan e-book ini!!
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
|